- Get link
- Other Apps
- Get link
- Other Apps
Gereja Katedral Denpasar
Masih dalam suasana Natal, kali ini KURANG-PIKNIK.COM akan berbagi kepada kalian tentang lokasi wisata religi yang sangat sesuai bagi para umat Kristiani yang sedang berkunjung ke Bali dalam rangka liburan panjang Natal dan Tahun Baru kali ini.
Bali memang dikenal sebagai "Pulau Seribu Pura" dan mayoritas penduduknya beragama Hindu. Namun jangan salah, penduduk Bali juga ada yang memeluk agama Kristen baik itu Protestan atau Katolik. Walaupun begitu mereka tidak melupakan jati diri mereka sebagai suku Bali dan tetap memasukkan unsur-unsur budaya Bali dalam peribadatan mereka. Salah satunya dengan membangun tempat ibadah, baik itu gereja, gua Maria, atau rumah retret dengan arsitektur khas Bali.
Berikut adalah 5 tempat wisata religi Kristiani di Bali yang bisa jadi pilihan kalian untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.
1. Gereja Hati Kudus Yesus, Palasari
Palasari adalah sebuah kampung di Desa Ekasari, Kec. Melaya, Kab. Jembrana, yang sebagian besar warganya beragama Katolik. Warga Katolik di Palasari awalnya berasal dari Tuka di daerah Badung yang kemudian membentuk pemukiman baru di Bali Barat dipimpin oleh seorang pastor yaitu Pastor Simon Buis, SVD.
Di kampung ini anda dapat menemukan Gereja Hati Kudus Yesus, bangunan Gereja Katolik dengan arsitektur khas Bali. Di bagian depan gereja ini terdapat gerbang "candi bentar" dan patung Yesus Kristus dengan Hati Kudus-nya. Sementara di dalam kompleks gereja juga terdapat Gua Maria yang dapat menjadi tempat untuk kalian berdoa dengan tenang.
Walaupun iman masyarakat Palasari berbeda dengan orang-orang Hindu Bali di sekitarnya, tetapi mereka tetap mengamalkan tradisi dan budaya Bali. Hal ini tercermin dari bangunan gereja serta cara mereka beribadah, juga dari nama-nama mereka yang tetap menggunakan nama khas Bali (Wayan, Made, Nyoman, Ketut) dan sistem irigasi "subak" yang mereka terapkan dalam pertanian.
2. Gereja GKPB Pniel, Blimbingsari
Tidak terlalu jauh dari Palasari, terdapat Desa Blimbingsari yang terletak di Kec. Melaya, Kab. Jembrana. Jika mayoritas warga Palasari menganut Katolik, maka warga Blimbingsari mayoritasnya menganut Kristen Protestan.
Ada beberapa gereja atau denominasi Protestan yang terdapat di desa ini, tetapi yang paling dominan adalah Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB), dan mereka memiliki gedung gereja bernama GKPB Pniel.
Jika kita melihat sekilas bangunan GKPB Pniel ini dan tidak sadar dengan adanya salib di atap gapuranya, maka kita pasti mengira bahwa ini adalah pura Hindu. Memang bangunan gereja ini sangat kental dengan arsitektur Bali, dengan ukiran khas dan gapura candi bentar yang ada di depannya. Sama seperti umat Katolik di Palasari, umat gereja GKPB Pniel ini juga beribadah dengan menyerap tradisi dan bahasa Bali. Keseharian mereka juga tidak beda dengan warga Bali di sekelilingnya yang beragama Hindu, menganut tradisi Bali, menggunakan nama khas Bali dan sistem irigasi "subak".
3. Kompleks Puja Mandala, Nusa Dua
Kompleks Puja Mandala adalah sebuah kompleks di Nusa Dua di mana 5 tempat ibadah dari 5 agama yang berbeda terletak dalam kawasan yang sama dan saling berdampingan.
Dalam gambar ini dari kiri kita bisa melihat ada Masjid (Masjid Agung Ibnu Batutah), Gereja Katolik (Maria Bunda Segala Bangsa), Wihara (Buddha Guna), Gereja Protestan (GKPB Bukit Doa) dan Pura (Jagatnatha).
Di sini kita bisa melihat langsung harmoni kerukunan umat beragama yang ada di Bali, walaupun tempat ibadah ini dari agama-agama yang berbeda dan letaknya bersebelahan tetapi tidak saling mengganggu dan semuanya tetap saling menghormati. Lokasinya yang berada di atas bukit juga membuat kalian merasa nyaman untuk beribadah khususnya di dalam gedung gereja.
4. Rumah Retreat & Gua Maria Bunda Karmel, Baturiti
Kompleks rumah retreat yang dimiliki oleh Ordo Karmelit ini terletak di Baturiti, Tabanan, tidak jauh dari Bedugul dan Danau Bratan. Selain rumah retreat yang bisa dipakai oleh komunitas kalian untuk retreat atau penyegaran rohani, di sini juga terdapat Gua Maria yang bisa kalian pakai untuk berdoa dalam keheningan, dan juga Taman Jalan Salib (Via Dolorosa) yang menggambarkan kisah penderitaan Yesus Kristus sampai ke wafat-Nya. Sangat cocok bagi kalian yang mau beribadah jalan salib.
Letaknya yang tidak jauh dari Bedugul dan Danau Bratan sangat cocok untuk kalian yang kebetulan singgah di daerah ini untuk berdoa dan meditasi sejenak sebelum melanjutkan agenda wisata kalian.
5. Gua Maria Air Sanih, Bali Utara
Gua Maria Air Sanih terletak di kampung Air Sanih, Kec. Kubutambahan, Kab. Buleleng, tidak jauh dari jalan utama antara Singaraja dan Tulamben. Letak gua ini memang agak jauh dari lokasi-lokasi wisata utama yang ada di Bali, sehingga kalian harus benar-benar meluangkan waktu untuk dapat berdoa dalam keheningan di gua Maria ini.
Gua dengan patung Bunda Maria ini desainnya tidak jauh seperti di Lourdes, Perancis, yang juga menginspirasi Gua Maria di Sendangsono (Jogja) dan Puhsarang (Kediri), tetapi tetap dengan sentuhan khas budaya Bali yang membuatnya tetap istimewa. Selain gua Maria di sini juga terdapat patung jalan salib untuk kalian yang mau merenungkan kisah sengsara Yesus sampai kepada wafat-Nya.
Seperti halnya gua Maria di Sendangsono dan Puhsarang, walaupun tempat ini adalah tempat ziarah rohani Katolik tetapi terbuka untuk umum. Kalian yang bukan Katolik pun boleh datang ke sini untuk berdoa dan bermeditasi menurut agama kalian masing-masing.
Jika kalian saat ini sedang berada di Bali tapi merasa bosan dengan hiruk-pikuk tempat wisata, kalian bisa menuju 5 tempat ini untuk menenteramkan hati dan jiwa sekaligus mengirimkan permohonan kalian kepada Tuhan yang Esa.
KURANG-PIKNIK.COM juga dapat membantu kalian untuk mendapatkan TIKET PESAWAT dari/ke BALI atau memesan HOTEL di BALI.
Kami juga menawarkan PAKET WISATA BALI untuk kalian yang mau PIKNIK ke BALI TANPA REPOT!!! Semua paket sudah termasuk HOTEL, LAND TRANSPORT, dan masih banyak lagi benefit lainnya. Ingin tahu lebih jelasnya?? Klik: https://www.kurang-piknik.com/search/label/Tour%20Bali
Ayo PIKNIK ke BALI sekarang juga!!!
Comments
Post a Comment